Bagi warga Singapura, Sir Stamford Raffles adalah tokoh bersejarah yang juga merupakan pendiri dari negara Singapura ini. Singapura seperti diketahui adalah sebuah negara kota yang dahulunya termasuk dalam jajahan bangsa Eropa dahulu kala, namun merdeka di bawah penjajahan Inggris atasnya. Negara Singapura hingga saat ini terus berkembang pesat dan menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang sangat maju. Kemajuan dari Singapura ini dinilai berkaitan khusus dengan sejarah penjajahan Inggris melalui Sir Stamford Raffles yang merupakan pembentuk negara Singapura ini dari awalnya.
Namun sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura ini tidak diketahui oleh banyak orang di luar warga negara Singapura sendiri. Kebanyakan orang mungkin juga termasuk anda, mengetahui Singapura adalah negara yang dahulu adalah jajahan inggris saja. Anda tidak mengetahui cerita menarik dibalik pembentukan negara Singapura ini dan apa hubungannya dengan Sir Stamford Raffles bukan? Padahal informasi menarik ini juga bisa menambah pengetahuan anda terkait sejarah Indonesia. Karena memang pembangunan Singapura ini berkaitan langsung dengan Bengkulu dan Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Penasaran dengan informasi lebih lengkap mengenai sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura? Simak penjelasannya berikut ini.
Sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura
Jika anda ingin mengetahui sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura, maka anda pasti akan menemukan informasi bahwa Sir Stamford Raffles adalah founding father of Singapore. Tanpa adanya pria yang lahir di tahun 1781 ini, maka mungkin tidak akan pernah ada negara Singapura yang berkembang pesat seperti yang anda temukan saat ini. Sebenarnya, Sir Stamford Raffles adalah seorang pejabat kolonial Inggris. Tahun 1805, dirinya dikirim oleh pemerintah Inggris ke Penang, yang saat ini merupakan bagian dari Malaysia untuk mengelola wilayah kolonial Inggris. Kepercayaan pada dirinya yang semakin tinggi membuat Sir Stamford Raffles pun dipercayakan untuk memimpin ekspedisi pencarian wilayah kolonial baru ke pulau Jawa.
Akibat kebijakannya yang kontroversial, Sir Stamford Raffles sempat diminta kembali ke Inggris untuk menjelaskan berbagai kebijakannya. Namun di tahun 1818, akhirnya dirinya kembali ke Hindia Belanda untuk mengelola Bengkulu. Bengkulu saat itu adalah bagian dari kolonial Inggris bukan Belanda seperti bagian Indonesia lainnya. Selama masa kolonial di Bengkulu ini jugalah Sir Stamford Raffles menemukan tanaman bunga bangkai dan diberi nama sebagai Rafflesia Arnoldi. Namun kekayaan alam Bengkulu tidak memuaskan bagi Sir Stamford Raffles. Akhirnya, dirinya meminta pemerintah Inggris untuk membeli wilayah Singapura yang saat itu hanya perkampungan nelayan sederhana dari Sultan Johor.
Sir Stamford Raffles ingin mengembangkan wilayah tersebut menjadi wilayah pelabuhan dan pusat dagang untuk mendukung Inggris. Singapura juga dinilai cocok untuk menggantikan wilayah Melaka yang telah diserahkan Inggris ke Belanda sesuai dengan keputusan dalam Konvensi London 1814 dan Kesepakatan Wina 1815. Setelah menaklukkan dan melantik Tengku Husein menjadi Sultan Singapura dan Johor di 6 Februari 1819, maka Kerajaan Melayu telah terbagi oleh kekuasaan dua orang sultan. Akhirnya, bendera Inggris Union Jack pun bisa dikibarkan di lahan Singapura dan pembangunan Singapura sebagai pelabuhan dimulai.
Penduduk Singapura terus bertambah dengan pesat, namun Belanda memrotesnya dan menyatakan bahwa Inggris telah melanggar Kesepakatan Wina dan Konvensi London yang disebutkan sebelumnya. Akhirnya setelah berlarut-larut, dicapailah kesepakatan yang dinamakan Traktat London pada tanggal 17 Maret 1824. Sebagai pengakuan ganti pengakuan dari Belanda, Melaka ditukarkan oleh Inggris dengan Bengkulu yang ada dalam kekuasannya. Seterusnya, kemudian pembangunan Singapura terus dilakukan dan setelah 6 tahun pembangunan Singapura terus berkembang dan menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan teramai di dunia.
Beberapa Lokasi dengan Nama Sir Stamford Raffles di Singapura
Bagaimana menarik sekali bukan sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura? Ternyata sejarahnya sangat berhubungan dengan Indonesia dan penjajahan Belanda di masa itu bukan? Anda pun juga bisa mengetahui dari penjelasan di atas, begitu besar pengaruh keputusan-keputusan yang diambil oleh Sir Stamford Raffles dalam membentuk Singapura menjadi negara maju seperti sekarang ini. Berkat jasa-jasa dari Sir stamford Raffles inilah Singapura bisa menjadi seperti sekarang dan jasa-jasa dirinya tidak pernah dilupakan oleh masyarakat Singapura.
Sebagai pengingat dan penghormatan, nama Sir Stamford Raffles di Singapura digunakan untuk berbagai nama lokasi. Dalam dunia pendidikan, anda bisa menemukan nama berbagai sekolah dengan menggunakan nama dirinya. Contohnya adalah Raffles Junior College, Raffles Institution, Raffles Girls’ School, dan lain sebagainya. Ada juga ditemukan gedung hotel dengan nama Raffles Hotel. Begitu juga dengan nama jalan seperti Stamford Road. Sebuah kota pun dinamakan dengan Raffles City dan stasiun MRT disekitarnya pun dinamakan sebagai MRT Raffles Place. Beberapa yang menarik adalah dibangunnya museum penelitian keanekaragaman hayati Raffles untuk menghargai penemuannya. Juga ada kelas di pesawat Singapore Airlines yang dinamakan sebagai Raffles Class.
Begitulah penjelasan yang bisa anda pahami terkait sejarah Sir Stamford Raffles di Singapura dan beberapa lokasi di Singapura yang dinamakan dengan namanya. Penamaan beberapa lokasi tersebut pastinya sudah cukup menunjukkan pada anda bagaimana besar posisi Sir Stamford Raffles di hati masyarakat Singapura. Memang tanpa adanya keputusan dari Sir Stamford Raffles saat itu, mungkin tidak ada Singapura sekarang ini. Jadi begitulah sejarah Singapura yang berkaitan dengan erat terkait perjalanan tugas dari Sir Stamford Raffles di Hindia Belanda. Semoga informasi yang menarik ini bisa menambah informasi anda dan ketertarikan anda dengan Singapura ya. Segera juga luangkan waktu anda untuk berlibur ke Singapura untuk mengunjungi berbagai lokasi dengan nama Sir Stamford Raffles yang disebutkan di atas!