Menjadi satu-satunya negara maju di Asia Tenggara membuat Singapura seringkali menjadi pilihan destinasi wisata terbaik bagi warga Indonesia. Ada banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi selama ada di Singapura, mulai dari wahana permainan hingga kebun botani yang menarik hati. Selama Anda berjalan-jalan di Singapura, Anda tentu harus tahu tentang beberapa aturan yang ada disana. Beberapa peraturan yang ada di Singapura ini sering dianggap ‘aneh’ oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini adalah beberapa peraturan aneh yang ada di Singapura:
Tidak Boleh Meludah Sembarangan
Aturan yang harus Anda patuhi selama tinggal di Singapura adalah tidak meludah sembarangan. Sebenarnya, di Indonesia juga sudah ada aturan seperti ini. Perbedaannya, aturan di Indonesia tidak memberikan sanksi apapun kepada pelakunya. Sedangkan di Singapura, ada sanksi sangat berat yang bisa dikenakan kepada pelaku meludah sembarangan.
Orang yang berani untuk meludah di sembarang tempat akan dikenakan sanksi sebesar 1000 dollar Singapura atau setara dengan 10 juta rupiah. Denda sangat besar inilah yang membuat semua orang menuruti aturan ini. Hasilnya memang tidak main-main. Hampir semua lingkungan di Singapura tampak bersih dan terawat.
Tidak membawa makanan dan minuman
Warga Singapura sangat mengandalkan transportasi publik untuk bisa pergi kemana-mana. Hal ini membuat semua warga Singapura harus menjaga kebersihan dan kenyamanan transportasi publik. Salah satu aturan yang diberlakukan dalam transportasi umum adalah tidak membawa makanan atau minuman.
Makan atau minum di transportasi umum sangat dilarang. Merokok juga tidak diperbolehkan. Bahkan ada satu buah yang benar-benar dilarang untuk dibawa ke dalam transportasi umum, yakni durian. Durian adalah buah yang memiliki bau menyengat, sehingga tidak boleh dibawa ke dalam transportasi umum. Bila nekat melanggar aturan ini, Anda bisa dikenakan sanksi berupa denda.
Tidak Boleh Menyebrang Jalan Sembarangan
Orang Indonesia sering kali menyebrang jalan sembarangan. Bila Anda pergi ke Singapura, hal ini akan sangat dilarang. Sudah disediakan tempat untuk menyebrang bagi pejalan kaki di Singapura, sehingga Anda harus menyebrang di tempat yang sudah disediakan. Kalau Anda nekat untuk menyebrang jalan sembarangan, Anda bisa dikenakan denda sebesar 500 dollar Singapura atau setara dengan 5 juta rupiah.
Peraturan tentang jaywalking ini ditetapkan untuk menghindari resiko kecelakaan antara pejalan kaki dan kendaraan umum. Hal ini juga dipengaruhi karena mayoritas warga Singapura menggunakan transportasi umum.
Harus Menyiram Toilet
Di Singapura sudah disediakan banyak sekali fasilitas umum, salah satunya adalah toilet. Menjaga kebersihan toilet adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan semua orang. Saking pentingnya, sudah ditetapkan aturan khusus untuk menyiram toilet. Siapapun yang lupa untuk menyiram toilet akan dikenakan denda sebesar 150 dollar Singapura atau setara dengnan 2 juta rupiah.
‘Wajib’ Menikah
Singapura adalah negara yang kecil, sehingga jumlah perumahan yang ada di Singapura sangat terbatas. Pemerintah mengatasi hal ini dengan melakukan penyortiran warga yang berhak mendapatkan perumahan murah. Bagaimana caranya? Bila Anda sudah menikah, maka Anda berhak untuk mendapatkan perumahan dengan harga murah, seperti Bishan New Town. Tetapi kalau Anda adalah orang yang lajang, maka tidak ada pilihan lain selain menyewa perumahan yang mahal.
Singapura sangat memprioritaskan orang yang sudah menikah untuk mendapatkan rumah subsidi dan murah terlebih dahulu. Bahkan orang yang bercerai juga sulit untuk mendapatkan flat bersubsidi selama 3 tahun.
Tidak Memberi Makan Burung
Di Indonesia, berbagi makanan dengan burung di taman adalah hal yang biasa dan lumrah dilakukan. Bila Anda berjalan-jalan ke Singapura, jangan sampai Anda melakukan hal ini. Aturan tentang burung merpati sangat ketat dimata hukum. Orang yang ingin memelihara merpati harus memiliki lisensi tersendiri. Selain itu, mereka juga tidak boleh melepaskan merpati peliharaan di sembarang tempat.
Hukum Singapura mengatakan bahwa merpati yang ditemukan di tempat umum menjadi milik negara dan bebas untuk disita. Begitu pula dengan orang umum. Orang umum dilarang untuk memberikan makan kepada burung merpati di tempat publik.
Tidak Boleh Menyanyi Lagu Cabul
Jika Anda pergi ke Singapura, maka Anda bisa dengan mudah menemukan banyak musisi jalanan. Menjadi musisi jalanan di Singapura tidaklah mudah. Negara tersebut menerapkan berbagai macam aturan yang menjadi ‘hukuman’ bagi musisi jalanan.
Salah satu aturan yang ditetapkan oleh pemerintah adalah “Setiap orang yang menciptakan suara dengan instrumen apapun hingga menyebabkan gangguan atau ketidaknyamanan akan bertanggung jawab atas denda sebesar 1000 dollar Singapura”.
Meskipun terdengar sangat seram, maksud dari aturan ini adalah musisi jalanan tidak boleh menyanyikan lagu yang bersarat cabul. Musisi jalanan juga lebih baik menghindari instrumen yang terlalu keras dan bisa memicu terjadinya ketidaknyamanan orang lain.
Harus Bertanggung Jawab Atas Hewan Peliharaan
Singapura adalah negara yang terjaga kebersihannya, sehingga muncul aturan bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan harus bertanggung jawab sepenuhnya. Pemilik akan dikenakan denda apabila hewan peliharaannya, khususnya anjing, melakukan perusakan fasilitas publik atau mengotori jalanan.
Pemilik hewan peliharaan harus menjaga agar anjingnya tidak buang air sembarangan, tidak merusak pohon, tidak menggali tanah dan masih banyak lagi yang lainnya. Hewan peliharaan di Singapura juga tidak boleh berjalan di rumput atau jalanan umum. Hal ini dianggap bisa mengganggu kenyamanan umum.
Denda yang ditetapkan juga tidak main-main. Apabila seekor hewan peliharaan melakukan pelanggaran ini, pemiliknya harus menanggung denda sebesar 1000 dollar Singapura atau kurang lebih 13 juta rupiah.
Berbagai macam aturan ‘aneh’ yang diterapkan di Singapura ini membuat warganya sangat tertib dan taat dengan aturan.
